Salat Sunah Rawatib: Keutamaan dan Manfaatnya Mendampingi Salat Fardhu

Salat Sunah Rawatib adalah ibadah tambahan yang sangat dianjurkan dalam Islam, dilakukan menyertai salat fardhu. Ini adalah amalan yang memiliki keutamaan dan manfaatnya mendampingi salat fardhu yang tak ternilai. Melaksanakan salat rawatib menunjukkan ketakwaan seorang muslim, sekaligus menjadi penyempurna dan penambah pahala bagi salat wajib yang kita kerjakan setiap hari.

Salat rawatib dibagi menjadi dua jenis: rawatib muakkadah (sangat dianjurkan) dan rawatib ghairu muakkadah (dianjurkan). Keduanya memiliki posisi yang berbeda dalam syariat Islam, namun sama-sama membawa kebaikan yang melimpah bagi pelakunya.

Yang termasuk rawatib muakkadah adalah 2 rakaat sebelum Subuh, 2 rakaat sebelum Zuhur dan 2 rakaat setelahnya, serta 2 rakaat setelah Magrib dan 2 rakaat setelah Isya. Jumlah totalnya ada 10 atau 12 rakaat per hari, tergantung riwayat hadis yang diikuti.

Keutamaan dan manfaatnya mendampingi salat fardhu yang paling menonjol dari salat rawatib muakkadah adalah janji rumah di surga. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa salat 12 rakaat dalam sehari semalam, akan dibangunkan baginya rumah di surga.” Ini adalah motivasi besar bagi setiap muslim.

Selain itu, Salat Sunah Rawatib berfungsi sebagai penambal kekurangan dalam salat fardhu. Tidak jarang kita melaksanakan salat fardhu dengan kurang khusyuk atau adanya kekurangan lainnya. Salat sunah ini akan menyempurnakan kekurangan tersebut di sisi Allah SWT.

Sedangkan rawatib ghairu muakkadah adalah 2 atau 4 rakaat sebelum Ashar, dan 2 rakaat sebelum Magrib serta Isya (jika tidak melaksanakan yang muakkadah). Meskipun tidak sekuat muakkadah, melaksanakannya tetap mendatangkan pahala dan keberkahan yang tak sedikit.

Keutamaan Salat Sunah Rawatib juga terletak pada konsistensi. Melaksanakannya secara rutin menunjukkan komitmen seorang muslim terhadap ibadah dan keinginannya untuk selalu dekat dengan Allah. Konsistensi dalam ibadah adalah tanda keimanan yang kuat.

Salat rawatib juga melatih jiwa untuk disiplin dan manajemen waktu. Dengan menjadwalkan diri untuk beribadah di antara waktu salat fardhu, seorang muslim belajar untuk mengatur prioritas dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.

Singkatnya, Salat Sunah Rawatib adalah kesempatan emas untuk meraih pahala tambahan dan menyempurnakan ibadah wajib.